Akhirnya, Curiosity Berhasil Menemukan Air di Planet Mars
Hal itu diungkapkan oleh NASA bahwa sekopan tanah yang dilakukan oleh
robot penjelajah Curiosity ternyata memiliki kandungan air sebanyak dua
persen.
"Kami melihat Mars sebagai planet yang kering, walaupun ada air tapi tentu tidak sebanyak di Bumi," ucap laurie Leshin selaku penulis dari jurnal sains yang juga sebagai dekan dari Rensselaer Polytechnic Institute.
"Pada 0.03 meter kubik tanah Mars, kita bisa mendapatkan sekitar 0,47 liter air. Radio isotop hidrogen pada air yang terdapat pada tanah menunjukkan molekul air melekat pada partikel tanah yang datang pada masa sekarang," tambahnya.
Sampel sekopan tanah yang disebut dengan Rocknest itu dianalisa dengan memanaskannya pada sebuah "oven kecil" Curiosity dan hasilnya ditemukan molekul air sebanyak 2 persen dari volume tanah.
Bukti keberadaan air di planet Mars akan sangat membantu untuk awak yang nantinya akan dikirim ke sana. Amerika sendiri direncanakan mengirim misi berawak pertama ke planet Mars pada tahun 2030.
Sebenarnya wahana pengorbit Mars juga sudah mengendus bahwa planet itu pernah punya air baik dalam wujud cair maupun es pada masa lampau namun belum meyakinkan sampai adanya bukti valid dari Curiosity ini.
Temuan menakjubkan dari Curiosity ini dijelaskan dalam lima makalah yang berbeda pada jurnal sains dan masing-masing berisi tentang riset pada beberapa wilayah yang berbeda di Mars. "Air harus tersedia dan mudah diakses, kita bisa menemukannya di bawah kaki jika kita menjadi astronot di sana," ungkap Leshin.
"Kami melihat Mars sebagai planet yang kering, walaupun ada air tapi tentu tidak sebanyak di Bumi," ucap laurie Leshin selaku penulis dari jurnal sains yang juga sebagai dekan dari Rensselaer Polytechnic Institute.
"Pada 0.03 meter kubik tanah Mars, kita bisa mendapatkan sekitar 0,47 liter air. Radio isotop hidrogen pada air yang terdapat pada tanah menunjukkan molekul air melekat pada partikel tanah yang datang pada masa sekarang," tambahnya.
Sampel sekopan tanah yang disebut dengan Rocknest itu dianalisa dengan memanaskannya pada sebuah "oven kecil" Curiosity dan hasilnya ditemukan molekul air sebanyak 2 persen dari volume tanah.
Bukti keberadaan air di planet Mars akan sangat membantu untuk awak yang nantinya akan dikirim ke sana. Amerika sendiri direncanakan mengirim misi berawak pertama ke planet Mars pada tahun 2030.
Sebenarnya wahana pengorbit Mars juga sudah mengendus bahwa planet itu pernah punya air baik dalam wujud cair maupun es pada masa lampau namun belum meyakinkan sampai adanya bukti valid dari Curiosity ini.
Temuan menakjubkan dari Curiosity ini dijelaskan dalam lima makalah yang berbeda pada jurnal sains dan masing-masing berisi tentang riset pada beberapa wilayah yang berbeda di Mars. "Air harus tersedia dan mudah diakses, kita bisa menemukannya di bawah kaki jika kita menjadi astronot di sana," ungkap Leshin.
Comments
Post a Comment